FGD, Kegiatan Internasional Perdana Fakultas Syariah di Tahun 2022
Kudus, 10 Februari 2022 Fakultas Syariah melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Membangun Kerjasama Internasional Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)” di Aula Lantai 4 Gedung Perpustakaan IAIN Kudus. FGD berskala internasional ini digelar secara hybrid (luring dan daring). Tiga tokoh hadir sebagai narasumber yaitu: Vivi Kartika, Str.AB, Ch. Cht, MBA. (Direktur Studec International Jakarta), Kwonseob Lee (Seoul Oppa, CEO Collection Korea & Korean influencer) dan Prof. Dr. Titik Khawa Abdul Rahman (Deputy Vice - Chancellor of AeU, Dean of Economic and Bussiness Asia e University Malaysia).
Kegiatan ini merupakan follow up dari Memorandum Of Agreement (MOA) tentang Kerjasama Peningkatan Mutu Akademik antara Fakultas Syariah IAIN Kudus dengan STUDEC Internasional yang ditandatangani pada 16 November 2021 di Jakarta.
Total lebih dari 100 peserta (online dan offline) mengikuti diskusi sampai selesai. Fakultas Syariah juga mengundang perwakilan pimpinan fakultas dan dosen kampus disekitarnya antara lain dari; Universitas Muria Kudus, Universitas Muhammadiyah Kudus, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Cendekia Utama Kudus, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Pati, Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati, Sekolah Tinggi Ilmu Budaya Islam (STIBI) Syeh Jangkung Pati, Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara, Universitas Al-Hikmah Jepara, Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Demak dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Anwar Sarang Rembang.
“STUDEC merupakan konsultan pendidikan dalam bentuk grup yang terdiri dari Studec International, Korean Exchange, Studec Academy, Studec Course, Studec Fellowship, Edutour, Gaido Institute dan Pemuda Mendunia. Beberapa program yang kami jalankan antara lain: conference, seminar, education expo, excursion, exchange, education consultant, class, short courses, serta volunteering abroad. Studec telah memiliki sekitar 50.000 alumni yang berasal dari 48 negara di benua Asia, Eropa, Amerika dan Australia.” tutur Vivi mengawali pemaparan materi dengan mengenalkan lembaganya.
“penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi diwajibkan pemerintah RI melalui UU No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi . Penelitian kerja sama Luar Negeri (LN) merupakan impian perguruan tinggi (PT) sebagai salah satu upaya peningkatan mutu. Goalsnya yaitu: memperluas jejaring penelitian dengan mitra LN bereputasi serta meningkatkan produktivitas publikasi di jurnal internasional bereputasi.” terangnya.
PKM adalah kegiatan civitas akademika dalam mengamalkan dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Desain PKM masa kini menempatkan masyarakat sebagai mitra, sinergi berkelanjutan antar program dan merupakan gabungan inovasi IPTEK strategis. Sedangkan PKM dalam format masa depan adalah pendukung kemandirian, deseminasi hasil riset, sinergi implementasi tri dharma PT, dukungan kepada Sustainable Development Goals (SDGs) internasional, serta membuka peluang kerja sama nasional/ internasional.
Adapun target pengabdian dan penelitian di LN antara lain pada lingkup: Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan anak TKI, Refugees, Non-Governmental Organization (NGO) atau University partner, ungkap vivi.
Mr. Lee menyapa seluruh peserta FGD “halo, selamat pagi” dengan logat Korea Selatan. “Collection Korea is a media commerce company that introduces Korean culture to the world. In addition, as part of the company`s profits, we support the education of students from disadvantaged groups. It serves as a bridge to help Korean companies enter overseas markets, and provides a place where people around the world who are interested in Korea can experience Korean culture. We will create new values, create new businesses, and lead new cultures, and trends in a changing market.”
“Campuses and Seoul Oppa Academy engaged in free Korean course, join the membership, research collaboration, and gain international network. Requirements are easy; MOU and collaboration, join the membership, research collaboration.” terangnya.
Prof. Titik narasumber terakhir menjelaskan bahwa Asia e University (AeU) adalah universitas internasional swasta Malaysia yang melaksanakan online learning sejak awal berdirinya tahun 2007. AeU digagas oleh para menteri luar negeri yang tergabung dalam Asia Cooperation Dialogue (ACD). Pada tahun 2005 ada 33 ACD Member Countries. AeU terakreditasi oleh lembaga akreditasi pendidikan Malaysia dan lembaga akreditasi dari United Kingdom (Britania Raya). AeU telah menjalin kerjasama dengan beberapa kampus di Indonesia diantaranya adalah Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya dan Politeknik Negeri Jakarta. Kerjasama tersebut berupa; 1. Dual Degree Program Indonesia dan AEU University, 2. Program D3 ke S1 (Transfer), 3. Program Fast Track (program S1 & S2 MBA Program Waktu Tempuh Cepat), 4. Program Doktoral, 5. Program Exchange (Pertukaran Pelajar), serta 6. Program Research Collaboration.
Menanggapi pertanyaan dari beberapa dosen IAIN Kudus tentang kemungkinan kerjasama pendidikan seperti Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan Research Collaboration?, dengan dialek Malaysia Prof. titik menjawab; “tentu bisa, kami terbuka untuk berkerjasama dengan berbagai pihak. Baiknya kerjasama dimulai perumusan dan penandatanganan MoU pemimpin antar instansi”.
(Reporter: Nur Siska Qomariyah-HES., editor: KUA)